Desa samir adalah sebuah desa yang masuk wilayah Kecamatan Ngunut dan terletak di perbatasan kecamatan Kalidawir dan Kecamatan Ngunut dengan batas wilayah desa-desa disekitarnya yaitu Utara Desa Selorejo, Timur Desa Kacangan, Selatan Desa Karangsono dan Desa Salak Kembang serta barat Desa Balesono.
Menurut cerita dari sesepuh desa, Sebelum dinamakan Desa Samir pada dahulu kala Samir masih berupa hutan belantara dan rawa-rawa yang dihuni oleh banyak binatang yang buas. Setelah dibabad oleh pendahulu / sesepuh Desa yaitu Mbah Kertodono dan Mbah Sodimejo pada masa kerajaan mataram atau masih zaman penjajahan belanda, yang akhirnya dinamakan Kademangan Samir.
Kata ”Samir“ menurut cerita para sesepuh desa berarti Samar (was-was / khawatir), dan sebagian orang juga menganggap kata “Samir” berarti Mir-miren (dari bahasa jawa yang berarti orang merasa enggan atau takut untuk melintasi kawasan Desa Samir) hal ini disebabkan karena wilayah ini merupakan hutan belantara dan rawa-rawa yang di situ tentunya banyak binatang yang buas seperti harimau dan lain sebagainya. Hal ini terbukti diwilayah selatan samir yang sekarang masuk wilayah Desa Salakkembang Kecamatan Kalidawir banyak bekas garutan kukunya harimau yag sekarang daerah ersebut dikenal dengan nama Polgarut. Selain itu wilayah Samir yang merupakan hutan belantara dan rawa-rawa terdapat jalan lintas wilayah yang digunakan sebagai sarang para ”begal“ (bromocorah) beroperasi mencari sasaran orang yang melewati ruas jalan tersebut.